
Dhammavihari Buddhist Studies (Dhammavihari Buddhist Studies)
Explore every episode of Dhammavihari Buddhist Studies
Pub. Date | Title | Duration | |
---|---|---|---|
27 Jul 2020 | Dependensi-Kemunculan dan Patthana - 6 (Abhidhammatthasangaha Bab VIII.6) -- Tanya-jawab di 1-31-09 | 01:46:32 | |
Di dalam roda eksistensi (bhavacakka) ada tiga sambungan (tisandhi) yaitu sebab dari kehidupan masa lalu dengan resultan di kehidupan sekarang; resultan di kehidupan sekarang dan sebab di kehidupan sekarang; dan sebab di kehidupan sekarang dengan resultan di kehidupan yang akan datang. Sambungan yang pertama adalah antara formasi-formasi intensional (saṅkhāra) dengan kesadaran (viññāṇa); yang kedua adalah antara perasaan (vedanā) dengan nafsu-kehausan (taṇhā) sedangkan sambungan yang ketiga adalah eksistensi dalam hal ini adalah kammabhava dengan kelahiran (jāti). Di kelas ke enam dari Bab ke-8 Abhidhammattasaṅgaha yang berjudul Bab tentang Kondisi-Kondisi (paccayapariccheda) ini, Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan tentang dependensi-kemunculan (paṭiccasamuppāda). Selain tentang tiga sambungan, beliau juga menjelaskan tentang empat grup yang dibedakan dari dua aspek yaitu sebab-akibat dan waktu/masa. Ashin Kheminda juga menjelaskan tentang bagaimana ketidaktahuan (avijjā) dan nafsu kehausan (taṅhā) yang merupakan akar dari roda eksistensi ini dapat membuat kehidupan di saṃsāra terus berputar dalam kaitannya dengan tiga siklus (vaṭṭa). Di akhir kelas, beliau mulai menjelaskan tentang metode yang kedua yaitu hubungan-kausalitas (paṭṭhāna) terutama mengenai kondisi-akar (hetupaccaya) dan kondisi-objek (ārammaṇapaccaya). | |||
16 Sep 2019 | Hukum Karma (7) Karma Baik Lingkup-Indriawi | 01:15:10 | |
Ashin Kheminda menjelaskan bahwa orang yang belum tercerahkan sebenarnya adalah orang yang mengalami sakit mental/batin karena setiap hari tertekan dan diombang-ambingkan oleh kotoran batin atau kilesa. Cara agar batin kita dapat menjadi sehat adalah dengan belajar dan berlatih Dhamma; karena Dhamma adalah pedoman dalam kehidupan kita. Dhamma memberikan petunjuk tentang apa yang harus dikembangkan dan yang harus dihindari. Tentu kita sudah mengetahui bahwa yang harus dikembangkan adalah perbuatan baik dan yang harus dihindarkan adalah perbuatan jahat. Namun, terdapat banyak definisi tentang kata baik di dalam masyarakat kita. Tiap kelompok mempunyai definisi yang berbeda-beda. Bagaimana cara menentukan definisi “baik" yang benar? Buddha tidak hanya menunjukkan kepada kita apa yang disebut dengan baik atau tidak, tetapi Beliau juga mengajarkan kepada kita cara untuk membuktikannya sendiri dengan menginvestigasi melalui meditasi. Itulah indahnya Dhamma, ajaran Buddha. Kelas Pariyatti Sāsana ini merupakan lanjutan dari seri hukum kamma. Di kelas ini, Ashin Kheminda menjelaskan tentang kamma baik lingkup indrawi, definisi, apa saja yang termasuk dalam kamma baik dan jenis pantangan yang membuat seseorang menghindari kamma buruk. Beliau juga menjelaskan tentang perbedaan antara kamma baik dan landasan kebajikan (dasa puñña kiriya vatthu) serta hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat melakukan kebajikan-kebajikan tersebut. Selamat menikmati! Ceramah ini merupakan kelas Pariyatti Sāsana yang diadakan di DBS setiap hari Minggu pagi, jam 9 - 11.30. Di kelas ini biasanya Ashin Kheminda akan menyampaikan materi-materi dari Sutta Piṭaka dengan kurikulum yang terstruktur. Manfaatnya telah dirasakan oleh para umat yang hadir, karena setiap minggu mereka belajar tentang materi yang berbeda-beda. Dengan demikian, dalam waktu yang singkat pengetahuan Dhamma mereka bertambah dengan pesat. Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
01 Nov 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab IV. 7 - Prosedur Yang Mempertahankan Objek (Tadārammaṇaniyāma) 1 | 00:58:59 | |
Kelas ini merupakan kelas ketujuh dari Bab Keempat Kitab Abhidhammatthasaṅgaha yang membahas tentang jenis-jenis proses kognitif (Vīthipariccheda). Bila objeknya adalah objek yang tidak menyenangkan maka kesadaran resultan yang muncul di proses kognitif baik pancaindra maupun pintu batin adalah yang disertai oleh perasaan netral (upekkhā). Itulah salah satu dari hukum atau prosedur dari yang mempertahankan-objek (tadārammaṇaniyāma). Di kelas ketujuh ini, Ashin Kheminda menjelaskan tentang hukum ini. Kita telah mempelajari tentang 11 kesadaran yang dapat berfungsi sebagai yang mempertahankan-objek yaitu 3 kesadaran yang menginvestigasi (santīraṇa) dan 8 kesadaran resultan-besar (mahavipāka). Kesebelas kesadaran ini hanya dapat mengetahui objek lingkup-indriawi atau objek terbatas (parittārammaṇa) dan hanya muncul di alam lingkup-indriawi. Sebelas kesadaran tersebut ada yang disertai perasaan sukacita (somanassa vedanā) ada yang disertai dengan perasaan netral (upekkhā vedanā). Untuk yang menginvestigasi ada yang merupakan resultan baik (kusalavipāka) dan ada yang merupakan resultan tidak baik (akusala vipāka). Objek yang muncul hanya mengondisikan kemunculan buah kamma kita melalui kesadaran resultan ini. Bila objeknya menyenangkan dan sangat menyenangkan maka kesadaran yang muncul adalah dari kesadaran pancaindra, yang menerima, yang menginvestigasi dan juga yang mempertahankan-objek adalah dari jenis resultan yang baik dan sebaliknya. Namun tidak demikian halnya dengan impuls. Jenis kesadaran yang muncul di impuls sangat tergantung pada persepsi seseorang. Khusus untuk arahat yang persepsinya sudah tidak terdistorsi, maka kesadaran yang mempertahankan-objek umumnya ditentukan oleh kesadaran fungsional besar yang muncul sebagai impuls tetapi juga bisa sesuai dengan kehendak dari arahat tersebut. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: http://download.dhammavihari.or.id/SL... Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
27 Feb 2025 | Ashin Kheminda - Dhammapada 13-16 | 01:27:34 | |
Saat para rahib laki-laki sedang melafalkan Mahāsatipaṭṭhāna Sutta, mereka berhenti karena perumah tangga Dhammika berkata “tunggu … tunggu”. Para rahib laki-laki akhirnya kembali ke wihara dan menceritakannya kepada #Buddha. Buddha mengatakan bahwa perumah tangga Dhammika telah terlahir kembali di #Surga Tusita dan mereka menanyakan penyebabnya kemudian Buddha menjawabnya melalui stanza yang terekam di #Dhammapada 16. Di kelas ini #AshinKheminda melanjutkan penjelasan makna kata demi kata dari stanza-stanza Dhammapada ke 13-16 hanya berdasarkan Pāḷi dan #kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Silakan mendengarkan dengan penuh perhatian.Untuk mendapatkan informasi tentang cerita yang menjadi latar belakang stanza Dhammapada 13-14 dan 16 yaitu Kisah Pangeran Nanda dan Kisah Dhammika, silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/3hNdpJ9. Untuk latar belakang stanza Dhammapada 15 yaitu Penjagal yang Kejam silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/2AloW0G Selamat menikmati. | |||
11 Mar 2025 | Ashin Kheminda - Diskursus tentang Ajaran yang Absolut (2) -- Apannakasutta, MN 60 | 01:56:32 | |
Setelah menjelaskan tentang berbagai macam pandangan salah serta dampaknya kepada para brahmana dan penghuni rumah yang kaya raya di Desa Sāla, #Buddha melanjutkan penjelasan tentang empat macam individu dan juga tahapan-tahapan pencapaian tingkat #kesucian terakhir yang dimulai dari pencapaian absorpsi pertama hingga tiga pengetahuan yang sejati. Silakan menyaksikan lanjutan penjelasan #AshinKheminda mengenai Diskursus tentang Ajaran Yang Absolut (Apaṇṇakasutta-MN 60) hanya berdasarkan Pāḷi dan Aṭṭhakathā. Penjelasan lengkap tentang diskursus ini dapat dibaca di Buku Gahapativagga (Kumpulan Diskursus Berkenaan dengan Para Penghuni Rumah) yang dapat dipesan melalui: bit.ly/DBSbook atau melalui http://bit.ly/Ebook_Gahapativagga untuk versi e-book.Selamat menikmati. | |||
17 Nov 2020 | Bab tentang Subjek-Subjek Meditasi (Bab IX.7) | 01:43:42 | |
Temukan Dhammavihari Buddhist Studies di YouTube, Facebook, Instagram, Spotify & Google Play Books. Subscribe & ikuti untuk mendapatkan info seputar Dhamma yg mencerahkan. https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
23 Jul 2020 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab VI. 5 - Klasifikasi Materi (Rūpavibhāga) - 2 | 01:15:52 | |
“Dua belas macam materi, yaitu transparansi dan objek dinamakan materi-kasar, materi- di sekitar dan materi-dengan benturan; yang lainnya adalah materi-lembut, materi-jauh dan materi-tanpa benturan” Syair ke-23 dari bab keenam Abhidhammatasaṅgaha karya Ācariya Anuruddha yang berjudul Rūpapariccheda (bab tentang Materi) ini menjelaskan bahwa dua puluh delapan materi dapat diklasifikasikan menjadi materi yang kasar karena merupakan materi yang “memiliki objek” yaitu materi-transparansi (pasādarūpa) atau merupakan objek itu sendiri yaitu materi-wilayah-penjelajahan (gocararūpa) serta enam belas materi-lembut. Kelompok materi yang kasar ini juga merupakan materi yang mudah diamati saat bervipassanā.
Pengelompokan di atas merupakan lanjutan dari penjelasan tentang subbab Klasifikasi Materi (Rūpavibhāga). Di kelas kelima ini, Ashin Kheminda kemudian melanjutkan pembahasan tentang klasifikasi materi lainnya seperti materi yang lahir dari kamma atau materi yang diambil (upādinnarūpa) dan yang tidak diambil (anupādinnarūpa); materi yang tampak (sanidassanarūpa) dan yang tidak tampak (anidassanarūpa); materi yang mengambil wilayah-penjelahan (gocaraggāhikarūpa) dan yang tidak mengambil wilayah-penjelajahan (agocaraggāhikarūpa) untuk klasifikasi ini dibagi lagi menjadi materi yang membentur objeknya dengan cara tidak tercapai (asampatta) dan dengan tercapai (sampatta) kemudian yang terakhir adalah klasifikasi berdasarkan materi-yang tidak terpisahkan (avinibbhogarūpa) dan materi-yang terpisahkan (vinibbhogarūpa).
Materi-materi apa saja yang termasuk di dalam tiap-tiap klasifikasi dijelaskan secara detail oleh Ashin Kheminda di kelas ini.
Selamat menikmati!
Materi kelas bisa di unduh di sini: http://download.dhammavihari.or.id/SL...
Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi:
SEKRETARIAT DHAMMAVIHARI BUDDHIST STUDIES (DBS) Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies.
| |||
01 Mar 2025 | Ashin Kheminda - Dhammapada 17-20 | 01:28:03 | |
Sumanadevi, putri bungsu dari seorang saudagar kaya yang bernama Anathāpiṇḍika, saat menjelang kematiannya memanggil ayahnya sebagai “adik laki-laki”. Anathāpiṇḍika berpikir bahwa putrinya telah mengigau dan meninggal dalam keadaan batin yang tidak baik. Beliau kemudian bertanya kepada #Buddha dan dijawab oleh-Nya dengan stanza yang terekam di #Dhammapada sebagai stanza ke-18. Di kelas ini Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan makna kata demi kata dari stanza-stanza Dhammapada ke 17-20 hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Kelas ini merupakan kelas terakhir dari penjelasan makna kata demi kata Dhammapada Kumpulan yang Berpasangan (Yamaka Vagga). Silakan mendengarkan dengan penuh perhatian.Untuk mendapatkan informasi tentang cerita yang menjadi latar belakang stanza Dhammapada 19-20 yaitu #Bhikkhu yang Terpelajar dan Sang Arahat, silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/2AlpiV4. Selamat menikmati. | |||
17 Feb 2025 | Ashin Kheminda - Biografi Buddha Gotama Bagian ke-7: Sumber Yang Ada Di Sekeliling (Santikenidana)-2 | 01:52:14 | |
Di kelas ini Ashin Kheminda melanjutkan penjelasannya tentang perjalanan #Buddha Gotama dalam mengajarkan #Dhamma setelah kunjungan Beliau ke Kapilavatthu. Kita mengenal ada dua umat perumah tangga yang merupakan donatur yang paling terkemuka di zaman Buddha Gotama. Salah satunya adalah Anāthapiṇḍika yang mempersembahkan Hutan Jeta kepada Buddha. Mengapa beliau bisa memiliki keyakinan yang begitu kuat kepada Begawan? Mari kita bersama-sama mendengarkan penjelasannya oleh Ashin Kheminda hanya berdasarkan Pāḷi dan #kitab komentarnya. Selamat menikmati.Informasi :• Pusat Informasi DBS •Telp/WA : 0813 8700 3600www.dhammavihari.or.id | |||
29 Oct 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab IV. 4 - Proses Kognitif di Pintu Batin (Manodvāravīthi) 2 | 01:04:30 | |
Video ini merupakan kelas keempat dari Bab Keempat Kitab Abhidhammatthasaṅgaha yang membahas tentang jenis-jenis proses kognitif (Vīthipariccheda). Menurut kitab Komentar dari Dhammasaṅgani, terdapat 4 fase proses kognitif pintu batin untuk impuls lingkup indriawi (kāmajavana). Pembagian fase tersebut adalah berdasarkan objeknya yaitu fase yang mempertahankan-objek untuk objek yang sangat jelas (ativibhūtārammaṇa), fase impuls untuk objek yang jelas (vibhūtārammaṇa), fase yang memutuskan untuk objek yang tidak jelas (avibhūtārammaṇa) dan fase sia-sia untuk objek yang sangat tidak jelas (atiavibhūtārammaṇa), hal ini sedikit berbeda dengan yang ada di Abhidhammatthasaṅgaha yang hanya membagi fase proses kognitif pintu batin untuk impuls lingkup indriawi menjadi dua. Harus diperhatikan bahwa perbedaan ini bukan berarti kitab Abhidhammatthasaṅgaha berbeda dengan kitab Dhammasaṅgani. Bila kita mengelompokkan kesadaran berdasarkan kemunculannya dalam proses kognitif maka ada kesadaran yang selalu muncul dengan proses kognitif (vīthicitta), ada yang kemunculannya bebas atau tidak memerlukan proses kognitif (vīthimuttacitta) dan ada yang bisa muncul dengan proses kognitif tetapi kadang juga bebas dari proses kognitif. Di kelas ini, Ashin Kheminda juga menjelaskan tentang proses kognitif saat seseorang mencapai jhāna atau absorpsi. Fase impuls absorpsi dibedakan berdasarkan ketajaman kebijaksanaan seseorang. Bila seseorang memiliki kebijaksanaan yang tajam maka dia tidak memerlukan persiapan dalam proses kognitif pencapaian absorpsinya. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: http://download.dhammavihari.or.id/SL... Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
02 Sep 2020 | Ashin Kheminda - Dengan Menjaga Dirinya Sendiri, Dia Juga Menjaga Orang Lain | 01:07:13 | |
Dapatkan E-book buku "KAMMA: Pusaran Kelahiran & Kematian Tanpa Awal” karya Ashin Kheminda di google play books (Android & iOS) atau melalui link https://bit.ly/KAMMA-AshinKheminda | |||
09 Jun 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Berkat-Berkat (Mangalasutta) - 1 | 01:28:06 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
29 Jul 2020 | Paticcasamuppada Berdasarkan Patthana-2 (Abhidhammatthasangaha Bab VIII.15) | 01:51:23 | |
Di kelas ke-15 Bab 8 Abhidhammattasaṅgaha yang berjudul Bab tentang Kondisi-Kondisi (Paccayapariccheda) ini, #AshinKheminda melanjutkan penjelasan dari subbab Sintesis: Paṭiccasamuppāda berdasarkan Paṭṭhāna. Di sini, beliau menjelaskan bagaimana caranya avijjā (ketidaktahuan) menjadi kondisi untuk kemunculan puññābhisaṅkhāra (formasi #kebajikan), apuññābhisaṅkhāra (formasi ketidakbajikan) atau aneñjābhisaṅkhāra (formasi bergeming). Kekuatan dari kondisi (paccayasatti) yang membuat avijja menjadi kondisi untuk puññābhisaṅkhāra dan apuññābhisaṅkhāra adalah kondisi objek (ārammaṇapaccaya) dan kondisi dukungan yang menentukan (upanissayapaccaya), namun untuk aneñjābhisaṅkhāra, yang bisa menjadi paccayasatti hanyalah kondisi dukungan yang menentukan. Beliau juga menjelaskan paccayasatti untuk rantai yang kedua yaitu saṅkhāra paccayā viññānaṃ yang bisa dilakukan oleh dua kondisi yaitu nānākkhaṇikakamma (kamma dengan buah di momen yang berbeda) dan upanissayapaccaya. | |||
12 Jun 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Berkat-Berkat (Mangalasutta) - 4 | 02:07:48 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
30 Aug 2022 | Ashin Kheminda : Biografi YA. Mahakassapatthera - 1 | 01:50:18 | |
Ceramah tentang Biografi Yang Ariya Mahākassapatthera - 1 Materi dapat diunduh di https://bit.ly/3oCFt5H | |||
26 Aug 2022 | Ashin Kheminda: Biografi Yang Ariya Kondanna | 01:56:04 | |
Ashin Kheminda: Biografi YA. Aññāsikondaññatthera Materi kelas dapat diunduh di https://bit.ly/2RCx7yM | |||
07 Mar 2025 | Ashin Kheminda - Diskursus untuk Pangeran Abhaya (Abhayarajakumarasutta-MN 58) | 01:54:01 | |
#Pertapa telanjang yang bernama Nāṭa yang tidak senang dengan Buddha Gotama, mengutus Pangeran Abhaya untuk menyanggah Ajaran #Buddha Gotama dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan bercabang yang diharapkan dapat membuat Buddha tercekat dan tidak bisa menjawab. Apakah Pangeran Abhaya berhasil?Silakan menyaksikan penjelasan #AshinKheminda mengenai Diskursus untuk Pangeran Abhaya (Abhayarājakumārasutta-MN 58) hanya berdasarkan Pāḷi dan Aṭṭhakathā. Penjelasan lengkap tentang diskursus ini dapat dibaca di Buku Gahapativagga (Kumpulan Diskursus Berkenaan dengan Para Penghuni Rumah) yang dapat dipesan melalui: bit.ly/DBSbook atau melalui http://bit.ly/Ebook_Gahapativagga untuk versi e-book.Selamat menikmati. | |||
07 Jun 2024 | Ashin Kheminda: Manfaat Berdana | 00:23:31 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Bhante Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Manfaat Berdana". Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
01 Nov 2024 | Ashin Kheminda - Kesabaran | 00:31:37 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Bhante Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Kesabaran". Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
09 Feb 2021 | Ashin Kheminda : Analisis Persembahan - 4 (Dakkhinavibhangasutta) | 01:44:10 | |
Materi pembelajaran dapat diunduh di sini: https://dhammavihari.or.id/sermon/pariyatti | |||
03 Nov 2020 | Ashin Kheminda - Vinaya Yang Hendaknya Diketahui oleh Umat | 01:15:00 | |
Temukan Dhammavihari Buddhist Studies di YouTube, Facebook, Instagram, Spotify & Google Play Books. Subscribe & ikuti untuk mendapatkan info seputar Dhamma yang mencerahkan. https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
21 Mar 2025 | Ashin Kheminda - Dhammapada 60-63 | 01:48:11 | |
Raja Pasenadi pergi menemui #Buddha setelah mendengar suara-suara dari makhluk #neraka pada malam hari saat raja tidak bisa tidur, di saat yang sama seorang pemuda yang baru saja melakukan perjalanan sepanjang satu yojana juga berada di sana. Mereka mengeluhkan betapa panjangnya malam bagi seseorang yang tidak bisa tidur dan betapa jauhnya satu yojana bagi seseorang yang lelah, lalu Buddha membabarkan stanza ke-60 yang terekam di dalam #Dhammapada yang membuat pemuda tersebut tercerahkan. Apa isi dari stanza tersebut?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata Dhammpada stanza ke-60 sd 63, Kelompok Stanza tentang Orang-Orang yang Bebal (Bālavagga) hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). | |||
26 Sep 2019 | Abhidhammatthasangaha Bab I. 8 - Kesadaran Tanpa Akar (Ahetuka Cittaṃ) | 01:33:16 | |
Abhidhamma disebut sebagai ajaran tentang sistem etis, filsafat dan psikologi Buddhis. Di dalam Abhidhamma hal-hal yang secara moral baik, buruk dan bahkan yang tidak bisa ditentukan sebagai baik ataupun buruk dianalisa secara lengkap. Asal mula dari segala fenomena dan juga cara bekerjanya batin-dan-jasmani pun juga dikupas tuntas disini. Ashin Kheminda memulai kelas dengan mengingatkan para siswa tentang pentingnya mempunyai pengetahuan untuk menganalisa fenomena yang kelihatannya padat ini kedalam elemen-elemennya supaya karakteristik tentang 'tanpa-Diri atau Roh' menjadi kokoh. Kemudian dijelaskan tentang fenomena kehidupan yang pada hakikatnya hanyalah fenomena yang muncul di panca indera dan juga fenomena yang murni muncul di hati. Fenomena tersebut berlangsung secara alamiah, tidak ada wujud kekal ataupun solid yang mengaturnya. Dengan kata lain, tidak ada AKU atau ROH yang melihat, mendengar, mencium bebauan, menikmati rasa dengan lidah, menyentuh, berpikir, sedih, bahagia dll. Sebaliknya, yang ada hanyalah proses melihat, mendengar dll yang muncul dikarenakan ada kondisi yang menyebabkannya muncul dan kemudian lenyap. Semuanya hanyalah fenomena yang kosong dari kekekalan, kebahagiaan dan Aku/Roh. Ashin Kheminda juga menekankan kepada semua siswa untuk terus menerus mengaplikasikan teori Abhidhamma kedalam kehidupan sehari-hari supaya persepsi yang masih menganggap ada AKU/DIRI berubah menjadi persepsi tanpa-AKU/DIRI. Dengan demikian Abhidhamma akan menjadi ajaran yang hidup, bisa dipraktikkan dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup kita semua. Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
19 Mar 2025 | Ashin Kheminda - Dhammapada 40-43 | 01:39:04 | |
Lima ratus rahib laki-laki yang diganggu oleh para makhluk penghuni pohon di sebuah hutan, akhirnya memutuskan untuk meninggalkan hutan tersebut dan pergi menemui #Buddha. Setelah mendengarkan cerita dari para rahib laki-laki, Begawan kemudian memberikan “senjata” kepada para rahib laki-laki untuk menghadapi makhluk-makhluk penghuni pohon tersebut. Apa “senjata” yang diberikan oleh Buddha?Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna kata demi kata #Dhammapada kelompok stanza tentang batin (cittavagga) ke-40 sd 43 hanya berdasarkan Pāḷi dan kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Selamat menikmati. | |||
04 Aug 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus Berkenaan Dengan Ular (Uraga Sutta) - 3 | 01:08:30 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
15 Mar 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Pertapa yang Berlatih Kebiasaan Seekor Anjing (Kukkuravatika Sutta) - 1 | 01:27:22 | |
Materi pembelajaran dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
19 Nov 2024 | Ashin Kheminda - Pelimpahan Jasa (Pattidana) | 00:31:09 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Bhante Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Pelimpahan Jasa (Pattidāna)". Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
21 Feb 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Penyeberang Banjir (Oghatarana Sutta) - 4 | 01:23:05 | |
Materi pembelajaran dapat diunduh di sini: https://dhammavihari.or.id/sermon/pariyatti | |||
03 Nov 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab IV. 9 - Perbedaan di dalam Individu (Puggalabheda) | 01:30:46 | |
Di kelas sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang impuls yang tidak bisa muncul di individu dengan dua akar dan tanpa-akar. Pada kelas kesembilan dari Bab Keempat Kitab Abhidhammatthasaṅgaha yang membahas tentang jenis-jenis proses kognitif (Vīthipariccheda) ini, Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan mengenai kesadaran yang dapat muncul di proses kognitif (vithīcitta) individu yang terlahir dengan tiga akar (Tihetuka). Terdapat sembilan individu dengan tiga akar yaitu makhluk biasa dengan 3 akar (tihetuka puggala) dan 8 makhluk suci (ariya). Impuls yang dapat muncul di kesembilan makhluk ini berbeda-beda. Pada seorang makhluk biasa dengan 3 akar dan mereka yang masih harus berlatih tentu tidak didapatkan impuls fungsional, sebaliknya bagi mereka yang tidak perlu berlatih lagi maka impuls tidak baik dan baik tidak akan muncul lagi. Dari 89 kesadaran ada kesadaran-kesadaran yang hanya akan muncul sekali saja selama kehidupan di alam saṃsāra. Salah satu kesadaran ini bila muncul pada individu tertentu untuk melakukan fungsinya dan kemudian lenyap maka kesadaran jenis itu tidak akan pernah muncul lagi sebagai impuls di proses kognitif individu tersebut sampai akhir dari saṁsāra. Di akhir kelas, Ashin Kheminda menjelaskan tentang jumlah dan jenis kesadaran yang dapat muncul di proses kognitif di berbagai jenis individu di tiga alam yang berbeda. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: http://download.dhammavihari.or.id/SL... Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
29 Dec 2023 | Ashin Kheminda: Harta Kekayaan Spiritual | 00:30:18 | |
Apa itu harta kekayaan spiritual? Bagaimana cara mendapatkannya? | |||
19 Jul 2021 | Ashin Kheminda : Mara - 5 (Penjelasan tentang Mara yang dinamakan Formasi-Formasi Kamma) | 01:42:12 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
20 Aug 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus Berkenaan dengan Cula Tunggal Seekor Badak (Khaggavisana Sutta) - 2 | 01:51:10 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
11 Oct 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab II. 7 - Metode Analisis (Sampayoganaya) 1 | 01:09:13 | |
Setelah menyelesaikan pembahasan tentang semua 52 faktor-faktor mental, kali ini kelas melanjutkan pembahasannya dengan menganalisa percampuran antara setiap faktor-mental dengan kesadaran. Metode analisa yang pertama disebut sebagai Metode Asosiasi (sampayoganaya). Di dalam metode ini setiap faktor-mental akan dianalisa berdasarkan kesadaran-kesadaran yang bisa bercampur dengannya 52 faktor-faktor mental terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu 13 faktor-mental yang umum bersifat "netral" karena bisa bercampur dengan kesadaran yang tidak baik dan juga kesadaran yang baik; 14 faktor-mental yg tidak baik hanya bisa bercampur dengan 12 kesadaran yang tidak baik; dan 25 faktor-mental Indah hanya bercampur dengan 59/91 kesadaran yang Indah. Faktor mental dikatakan sebagai "campuran (dengan) kesadaran," yang tidak terpisah dari kesadaran (Cittena saha aviyuttā cittāviyuttā, cetasikāti vuttaṃ hoti). Mereka muncul dan lenyap bersama dengan kesadaran; mempunyai objek yang sama dengan kesadaran dan mempunyai landasan kemunculan yang sama dengan kesadaran. Dengan demikian percampuran antara kesadaran dan faktor-mental sedemikian sempurnanya sehingga sulit sekali dibedakan oleh batin yang tidak terkonsentrasi. Kelas kali ini menyelesaikan pembahasan tentang percampuran 13 faktor-mental yang Umum dan 14 yang Tidak-baik kedalam dengan kesadaran. Pembahasan tentang percampuran faktor-mental yang Indah dengan kesadaran akan dibahas di kelas berikutnya. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
31 Oct 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab IV. 6 - Prosedur Impuls (Javananiyama) | 01:04:27 | |
Kelas ini adalah perbaikan dari video sebelumnya yang memiliki kualitas audio kurang memadai. Kami mohon maaf atas ketidak-nyamanan ini. Kelas keenam dari Bab Keempat Kitab Abhidhammatthasaṅgaha kali ini membahas tentang jenis-jenis proses kognitif (Vīthipariccheda). Javana yang diterjemahkan sebagai impuls artinya kejadian yang berlari sekali atau beberapa kali untuk menyelesaikan tugasnya yang berkaitan dengan objek tertentu. Seperti yang sudah dipelajari di Bab III, terdapat 55 kesadaran yang dapat berfungsi sebagai impuls yang dibagi menjadi 29 impuls lingkup-indriawi (kāmāvacarajavana) dan 26 impuls absorpsi (appanājavana). Jumlah impuls dan jenis kesadaran yang muncul dalam satu proses kognitif bisa berbeda-beda sesuai dengan hukumnya atau prosedurnya (javananiyama). Di kelas kali ini, Ashin Kheminda menjelaskan tentang prosedur impuls ini. Di proses kognitif pintu panca indra (tergantung objek) atau pintu batin impuls lingkup-indriawi, jumlah impuls yang muncul adalah sebanyak 7 kali tetapi pada kejadian-kejadian tertentu impuls bisa muncul kurang dari tujuh kali atau bahkan sampai tidak terhitung jumlanhya. Jumlah impuls yang kurang dari tujuh kali terjadi di proses kognitif seseorang yang pingsan atau menjelang kematian, saat seseorang mencapai jhāna atau saat Buddha melakukan penelaahan kembali. Namun, saat seorang ariya menikmati Nibbāna dengan memunculkan kesadaran Buah, maka impuls yang muncul bisa tidak terhitung sampai maksimal 7 hari. Jenis kesadaran yang muncul di tiap impuls dalam satu proses kognitif bisa dari jenis yang sama (terutama di proses kognitif pintu panca indra atau pintu batin impuls lingkup-indriawi) tetapi juga bisa dari jenis yang berbeda seperti di proses kognitif pintu batin impuls absoprsi baik untuk proses pencapaian jhāna, Jalan pengarung arus dan lain-lain. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: http://download.dhammavihari.or.id/SL... Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
23 Jul 2020 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab VI.10 - Uraian tentang Nibbāna (Nibbānabheda) | 01:05:51 | |
Tujuan terakhir umat Buddha adalah mencapai Nibbāna, tetapi apa sebenarnya Nibbāna itu? Di kelas terakhir pembahasan tentang Rūpapariccheda yang merupakan bab VI Abhidhammatthasaṅgaha karya Ācariya Anuruddha ini, Ashin Kheminda menjelaskan tentang Nibbāna. Nibbāna bukanlah suatu tempat atau alam kehidupan, Nibbāna adalah sesuatu yang adiduniawi, melebihi duniawi atau melampaui pancaindra kita. Oleh sebab itu, pengalaman Nibbāna sulit untuk diungkapan dengan kata-kata yang hanya mampu menjelaskan pengalaman melalui pancaindra.
Nibbāna secara harfiah artinya keadaan tanpa jahitan—kehausan (taṇhā)—yang menjahit rangkaian kehidupan di saṃsāra. Sebagai realitas hakiki, Nibbāna hanya ada satu dengan karakteristik alamiahnya adalah kedamaian atau ketenangan (santilakkhaṇa). Namun berdasarkan ragamnya (kāraṇapariyāya), Nibbāna dapat dibedakan menjadi dua yaitu elemen Nibbāna dengan residu (saupādisesanibbānadhātu) dan elemen Nibbāna tanpa-residu (anupādisesanibbānadhātu) dan berdasarkan perbedaan ciri (ākārabheda) dibedakan menjadi kosong (suññata), tanpa-tanda (animitta),dan tanpa-keinginan (appaṇihita).
Nibbāna yang merupakan satu-satunya realitas hakiki yang tidak terkondisi merupakan dhamma yang dialami sendiri oleh mereka yang berhasil menembus Empat Kebenaran Mulia dan merupakan objek dari kesadaran Jalan dan Buah, namun adakalanya dhamma ini bisa menjadi objek bagi kesadaran di seorang puthujjana.
Selamat menikmati!
Materi kelas bisa di unduh di sini: http://download.dhammavihari.or.id/SL...
Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi: SEKRETARIAT DHAMMAVIHARI BUDDHIST STUDIES (DBS) Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies.
| |||
06 Jul 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus di Devadaha (2) | 01:56:47 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
02 Nov 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab IV. 8 - Prosedur yang Mempertahankan Objek (Tadārammaṇaniyāma) 2 | 01:30:16 | |
Setelah di kelas sebelumnya membahas tentang hukum atau prosedur dari yang mempertahankan-objek (tadārammaṇaniyāma) berdasarkan kualitas objek dan impuls fungsional, di kelas kedelapan dari Bab Keempat Kitab Abhidhammatthasaṅgaha yang membahas tentang jenis-jenis proses kognitif (Vīthipariccheda) ini, Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan tentang ketentuan lain bagi yang mempertahankan-objek. Tidak ada ketentuan yang tetap bahwa setelah impuls yang terkait dengan pengetahuan maka kesadaran yang mempertahankan-objek juga disertai dengan pengetahuan. Seseorang yang mempunyai kebiasaan memunculkan emosi negatif (impuls yang tidak baik) maka saat sesekali memunculkan impuls yang baik disertai dengan tiga akar, kesadaran yang muncul sebagai yang mempertahankan-objek bisa saja yang tanpa akar dan sebaliknya. Di akhir materi tadārammaṇaniyāma ini, dijelaskan juga tentang 4 syarat bagi yang mempertahankan-objek berkaitan dengan alam kemunculan, objek, makhluk dan klasifikasi objek. Kelas kemudian dilanjutkan dengan materi baru yaitu tentang perbedaan di dalam individu (puggalabheda) yang membahas tentang proses kesadaran yang muncul di 12 jenis individu. Pada kesempatan ini beliau menerangkan tentang mereka yang terlahir dengan dua akar dan tanpa-akar. Bagi mereka, impuls absorpsi dan impuls fungsional tidak akan pernah bisa muncul. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: http://download.dhammavihari.or.id/SL... Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
09 Mar 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Perumpamaan Ular-Air (Alagaddupama Sutta) - 1 | 01:31:18 | |
Materi pembelajaran dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
12 Sep 2019 | Hukum Karma (3) Empat Tipe Karma | 01:03:33 | |
Hidup bukanlah misteri! Bagi orang-orang yang memahami tentang hukum kamma, fenomena kehidupan tidak lagi merupakan misteri. Mereka mengerti bahwa kejadian baik ataupun buruk yang terjadi di dalam kehidupannya merupakan hasil dari perbuatannya. Manusia yang hidup penuh dengan penderitaan dan keluhan adalah manusia yang tidak paham tentang hukum alam. Mereka tidak antisipatif terhadap peristiwa buruk yang akan menimpa mereka, sehingga saat terjadi peristiwa yang tidak diharapkan mereka pun jatuh dalam penderitaan, kesedihan dan bahkan depresi yang berkepanjangan. Penjelasan tersebut mengawali kelas hukum kamma kali ini. Di kelas sebelumnya, kita sudah mempelajari bahwa hukum kamma bekerja di 31 alam kehidupan (saṃsāra). Dalam setiap detik kehidupan di alam saṃsāra, kita akan memetik buah kamma melalui pancaindra dan sekaligus menanam benih kamma baru melalui reaksi kita terhadap buah kamma tersebut. Mulai dari kelas ini kita akan mempelajari klasifikasi (tipe) dari kamma. Kamma diklasifikasikan menjadi empat tipe berdasarkan fungsi kamma, urutan kematangan kamma, waktu kematangan kamma dan tempat kematangan kamma. Sebelum menjelaskan tentang klasifikasi kamma berdasarkan fungsinya, Ashin Kheminda menjelaskan terlebih dahulu tentang momen berbuahnya kamma, kehendak yang menentukan dan azas kesamaan identitas. Beliau juga menjelaskan bagaimana suatu kamma yang dilakukan secara kolektif dapat menghasilkan buah yang berbeda-beda. Kemudian kelas dilanjutkan dengan penjelasan mengenai klasifikasi kamma berdasarkan fungsinya yang dibedakan menjadi kamma produktif, kamma pendukung, kamma penghalang dan kamma penghancur. Berbagai contoh kejadian diberikan untuk menjelaskan bagaimana suatu kamma produktif yang membuahkan kehidupan yang baik atau buruk dapat didukung oleh kamma pendukung tetapi juga dapat diganggu oleh kamma penghalang. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
18 Oct 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab III. 4 - Ikhtisar Fungsi (Kiccasaṅgaha) 2 | 00:54:36 | |
Ini adalah kelas keempat untuk Bab 3 dari Kitab Abhidhammatthasaṅgaha dengan topik Ikhtisar Fungsi (2). Kelas kali ini merupakan lanjutan dari kelas sebelumnya yang sudah membahas tiga dari empat belas fungsi kesadaran. Di awal kelas, dilakukan penyegaran kembali tentang tiga fungsi yang sudah dibahas di kelas ketiga. Selanjutnya kelas membahas tentang fungsi dari kesadaran melihat (dassana), mendengar (savana), mencium (ghāyana), mengecap (sayāna), menyentuh (phusana), yang-menerima (sampaṭicchana), yang-menginvestigasi (santīraṇa), yang-memutuskan (voṭṭhabbana), impuls (javana), yang-mempertahankan-objek (tadārarammaṇa) dan juga kematian (cuti). Dengan mengelompokkan lima kesadaran pancaindra ke dalam satu tempat, yaitu “tempat kesadaran pancaindra (pañcaviññāṇaṭhāna) maka empat belas fungsi kesadaran menjadi sepuluh fungsi. Perumpamaan tentang seseorang yang sedang tidur pulas di bawah pohon mangga setelah bekerja keras, memudahkan para peserta untuk menghapal urutan fungsi-fungsi kesadaran dalam proses kognitif pancaindra. Proses kognitif di pintu batin juga dijelaskan secara sekilas di kelas ini. Di penghujung kelas, Ashin Kheminda menjelaskan tentang pengelompokkan kesadaran yang dapat berfungsi sebagai penyambung kelahiran kembali (paṭisandhiviññana) di 31 alam kehidupan. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
23 Mar 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Paria (Vasala Sutta) - 3 | 01:19:18 | |
Materi pembelajaran dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
18 Dec 2023 | Ashin Kheminda: Sebab-Sebab Keselamatan | 00:35:26 | |
Ashin Kheminda menyampaikan "Sebab-Sebab Keselamatan" di Ovāda secara Live yang dapat diikuti tiap Sabtu, Pukul 07.00 WIB di Instagram & TikTok Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
11 Sep 2019 | Hukum Karma (2) Saṃsāra | 01:04:01 | |
Ceramah kali ini berasal dari kelas Pariyatti Sāsana yang diadakan di DBS setiap hari Minggu pagi, jam 9 - 11.30. Di kelas ini biasanya Ashin Kheminda akan menyampaikan materi-materi dari Sutta Piṭaka. Kelas dengan kurikulum yang terstruktur ini telah dirasakan manfaatnya oleh para umat karena setiap minggu mereka belajar tentang materi yang berbeda-beda. Dengan demikian, dalam waktu yang singkat pengetahuan Dhamma mereka bertambah dengan pesat. Hukum kamma adalah salah satu hukum alam yang wajib untuk dipahami agar memperoleh pandangan yang benar tentang kehidupan ini. Kelas membahas alam kehidupan di seluruh alam semesta ini dimana kamma bekerja dan berbuah. Salah satu ciri dari kamma adalah keseimbangan antara sebab dan akibat. Kamma buruk menghasilkan penderitaan, sebaliknya kamma baik akan menghasilkan kebahagiaan. Sebagus apapun sebuah kamma tetap saja berbuah di dalam saṃsāra. Selama kita masih berada di saṃsāra maka selama itu pulalah kita akan mengalami berbagai jenis penderitaan. Menurut sistem kosmologi Buddhis, di dalam satu sistem tata dunia terdapat 31 alam kehidupan yaitu 4 alam yang tidak bahagia, 7 alam bahagia indrawi, 16 alam brahma materi halus dan 4 alam brahma non materi. Ashin Kheminda kemudian menjelaskan tentang tingkatan, lokasi, penyebab kelahiran, serta rentang waktu hidup di 31 alam kehidupan tersebut. Di alam-alam tersebutlah kita berputar-putar sejak awal saṃsāra yang sudah tidak bisa ditemukan lagi. Dengan memahami Saṃsāra maka perspektif kita tentang kehidupan pun menjadi semakin luas. Di mana ada kelahiran, di sana ada kematian. Siklus kelahiran dan kematian ini akan terus berlangsung walaupun seseorang terlahir di alam brahma yang paling tinggi dengan rentang kehidupan yang berkalpa-kalpa, bahkan bila bumi hancur dan terbentuk kembali, tetap tidak dapat menghentikan siklus saṃsāra in. Hanya pada saat seseorang mampu melampaui hukum kamma, yaitu menjadi seorang Arahat, maka siklus ini bisa dihancurkan dan dengan demikian dia akan mencapai Nibbāna -- satu keadaan dimana sudah tidak ada lagi kelahiran dan kematian. Kelas masih akan berlanjut dengan Hukum Kamma 3 yang akan kami unggah minggu depan. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
05 Nov 2024 | Ashin Kheminda - Bahagia Di Sini dan Nanti | 00:27:47 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Bhante Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Bahagia Di Sini dan Nanti". Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
04 Jul 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Penghentian Bentuk-Bentuk Pikiran yang Tidak Baik-3 | 01:53:54 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
21 Sep 2019 | Abhidhammatthasangaha Bab I - Kata-kata Pujian (Thutivacana) 3 | 01:14:15 | |
Di kelas ketiga ini, Ashin Kheminda menjelaskan secara rinci cara bekerjanya buah kamma. Kamma hanya mempunyai potensi untuk berbuah, tetapi tidak harus berbuah. Untuk bisa berbuah maka kamma membutuhkan Sampatti (Keberhasilan) atau Vipatti (Kegagalan). Penjelasan ini sangat mencerahkan karena membantu kita untuk bisa memahami hukum kamma dengan lebih baik lagi. Di bagian lain juga dijelaskan tentang ‘jalan untuk menuju ke semua bentuk kelahiran.’ Yang menarik disini adalah penjelasan bahwa kamma yang dilakukan oleh sekelompok manusia bisa saja membuahkan hasil yang berbeda-beda tergantung kepada motif masing-masing orang pada saat melakukan kamma tersebut. Di bagian akhir kita bisa menemukan penjelasan tentang istilah-istilah teknis seperti ‘agregat (khandha)’, ‘landasan (āyatana)’, ‘elemen (dhātu)’ dan juga tentang ‘Empat Kebenaran Mulia (sacca).’ Para siswa yang hadir diminta oleh Ashin Kheminda untuk mengucapkan istilah-istilah tersebut dalam bahasa Pāḷi dan juga bahasa Indonesia. Materi kelas bisa di unduh disini: http://dhammavihari.or.id/sermon/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com / Telpon: 0857 82 800 200 / Website: dhammavihari.or.id / Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
19 Aug 2020 | Ashin Kheminda - Menjadi Manusia yang Sulit Ditemukan di Dunia ini | 01:14:58 | |
Ashin Kheminda - Menjadi Manusia yang Sulit Ditemukan di Dunia ini | |||
18 Jul 2022 | Ashin Kheminda : Diskursus Berkenaan dengan Cula Tunggal Seekor Badak (Khaggavisana Sutta) - 3 | 02:00:30 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
26 Jul 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Cinta Kasih (Metta Sutta) - 5 | 01:50:19 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
20 Jan 2020 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab V. 5 - Empat Kelompok Kamma (2) | 01:02:45 | |
Di kelas kelima dari bab kelima abhidhammatthasaṅgaha ini, Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan tentang pengelompokan kamma berdasarkan urutan kematangannya (pākadāna) setelah di kelas sebelumnya dijelaskan tentang kamma berat dan kamma yang dekat dengan kematian. Jenis kamma lain di kelompok ini adalah kamma kebiasaan (āciṇṇa kamma) dan kamma cadangan (kaṭattā kamma). Bila seseorang tidak melakukan kamma berat (garuka kamma) dan tidak ada kamma yang dekat dengan kematian ( āciṇṇa kamma) yang berbuah maka kamma kebiasaanlah yang akan berbuah sebagai kesadaran penyambung kelahiran kembali. Dengan demikian sudah tentu sangat penting bagi kita untuk membangun kebiasaan yang positif seperti berdana, mempraktikkan sīla dan bermeditasi. Bila tidak ada tiga jenis kamma sebelumnya, maka kamma cadangan yang akan membuahkan kesadaran penyambung kelahiran kembali. Kamma jenis ini hanyalah kamma yang semata-mata sudah dilakukan dan tidak memenuhi klasifikasi tiga kamma sebelumnya. Kelas kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai pengelompokan kamma berdasarkan waktu kematangan (pākakāla) yaitu kamma yang efektif di kehidupan saat ini (diṭṭhadhammavedanīya kamma), kamma yang efektif di kehidupan berikutnya (upapajjavedaniya kamma), kamma yang senantiasa mengikuti (aparāpariyavedanīya kamma) dan kamma yang sudah tidak berpotensi lagi (ahosi kamma) serta pengelompokan kamma berdasarkan tempat kematangan yaitu tentang jenis kamma yang diperbuat akan berbuah sebagai penyambung kelahiran kembali di alam yang sesuai dengan tingkatannya. Penjelasan detail tentang Empat Kelompok Kamma ini dapat ditemukan di buku Kamma: Pusaran Kelahiran dan Kematian Tanpa Awal. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: http://dhammavihari.or.id/?ddownload=... Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi: SEKRETARIAT DHAMMAVIHARI BUDDHIST STUDIES (DBS) Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
15 Dec 2020 | Ashin Kheminda : Parami (7) - Kesempurnaan (Sacca Pāramī) (Dgn Q&A) | 01:38:42 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, semua materi pembelajaran dari kelas-kelas yang diadakan oleh DBS bisa di unduh di sini: https://dhammavihari.or.id/pdf-slide | |||
03 Nov 2020 | Ashin Kheminda: Mahā Maṅgala Sutta (5) Pertanda Baik yang Harus Kita Ciptakan (Dgn Q&A) | 01:36:00 | |
Temukan Dhammavihari Buddhist Studies di YouTube, Facebook, Instagram, Spotify & Google Play Books. Subscribe & ikuti untuk mendapatkan info seputar Dhamma yg mencerahkan. https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
04 Oct 2019 | Abhidhammatthasangaha - Kajian Kesadaran (Citta) | 01:17:16 | |
Kelas pertama di semester ganjil ini adalah untuk mengulang dan menekankan kembali poin-poin penting dari materi yang sudah di pelajari di semester lalu. Di awal kelas disampaikan ciri dari Abhidhamma yaitu sebagai ajaran tentang realitas hakiki (paramattha desanā) yang sangat kontras dengan ajaran-ajaran konvensional dalam hal metode dan cara analisa serta penjabaran Dhamma. Kesadaran adalah realitas hakiki karena memiliki karakteristik alamiahnya sendiri (sabhāva), yaitu mengenali objek (visayavijānanalakkhaṇa). Pengetahuan Abhidhamma akan membantu meditasi untuk merealisasi karakteristik individual (sabhāva lakkhaṇa) dari setiap fenomena. Diibaratkan seperti seseorang yang sudah memahami dan mengenali 89/121 kelereng yang masing-masing mempunyai warna yang berbeda, dia akan mengenali dengan mudah kelereng-kelereng tertentu yang muncul dan lenyap di setiap momen. Pemahaman tentang karakteristik individual akan memperkuat realisasi dari segala hal yang berkondisi (saṅkhata lakkhaṇa) yaitu "muncul-bertahan sesaat-lenyap." Pada saat 3 ciri eksistensi tersebut terlihat jelas maka kita akan melihat dengan jelas pula karakteristik umum dari segala fenomena yang berkondisi yaitu anicca, dukkha dan anatta. Realisasi seperti ini akan membawa seseorang ke keadaan "jijik" terhadap batin-dan-jasmani, atau dengan kata lain membawa ke pencerahan. Jadi, dengan memahami Abhidhamma maka kita akan memahami realitas hakiki dengan lebih baik lagi. Realitas hakiki adalah objek dari vipassanā. Inilah mengapa realitas hakiki dikatakan sebagai wilayah dari pengetahuan tertinggi dan terbaik. Vipassanā tidak mengamati objek yang berupa konsep, semata-mata karena konsep bukanlah realitas yang mempunyai karakteristik alamiahnya sendiri dan dengan demikian, dalam pengertian puncak, tidak ada! Konsep hanyalah merupakan realitas yang ada sebagai konstruksi yang dibentuk oleh batin. Dengan selesainya kelas kali ini, maka pembelajaran Bab 2 tentang Faktor-faktor Mental (Cetasika) akan dimulai. Untuk semua pelajar diharapkan sudah memahami materi pelajaran di Bab 1 sebelum mengikuti pelajaran di Bab 2. Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
24 Jun 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Rintangan yang Dinamakan Ketidaktahuan & Belenggu yang Dinamakan Nafsu Kehausan | 02:02:44 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
09 Oct 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab II. 5 - Cetasika yang Indah (Sobhanacetasika) 2 | 01:04:41 | |
Kelas kali ini menuntaskan pembahasan tentang 19 faktor-faktor mental yang indah yang universal. Dimulai dengan 'tanpa-keserakahan' yaitu faktor mental yang membuat batin tidak 'menempel' pada objeknya. 'Tanpa keserakahan' membuat batin mudah untuk melepas kemelekatan/keterikatan pada apapun di dunia ini. Faktor mental 'tanpa kebencian' berlawanan dengan noda batin kelicikan dan kejahatan. Dg faktor mental ini, seseorang bisa menjadi nyaman berada di tengah-tengah oang yang tidak disukai. Tanpa-kebencian melenyapkan panasnya hati dan emosi yang membakar. Tanpa-kebencian adalah kondisi untuk awet muda (yobbana). Seseorang dengan tanpa-kebencian di hati dan tidak mudah terbakar oleh api kemarahan, yang bisa menyebabkan keriput dan rambut memutih, akan senantiasa tampak muda. Faktor-mental berikutnya adalah 'netralitas/keseimbangan-batin' (tatramajjhattatā). Faktor-mental ini, apabila berkembang secara sempurna akan menjadi salah satu kualitas dari Brahmā vihāra yaitu upekkhā. Tetapi upekkhā disini bukanlah salah satu dari perasaan (vedanā) melainkan satu kualitas batin yang tenang-seimbang, tidak memihak sisi manapun. melihat semuanya sama dan tanpa prasangka apapun. Selanjutnya adalah pembahasan 6 pasang faktor-mental yang masing-masing bekerja untuk kāya (tubuh-mental) dan citta (kesadaran). Dengan selesainya pembahasan 6 pasang faktor mental ini maka selesailah sudah pembahasan 19 faktor-mental indah yang universal. Minggu depan kelas akan melanjutkan pembahasannya untuk menyelesaikan semua 25 faktor-mental yang indah. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
23 Aug 2024 | Ashin Kheminda: Pancakkhandha adalah Beban | 00:33:21 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Bhante Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Pañcakkhandha adalah beban". Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
17 Nov 2020 | Bab tentang Subjek-Subjek Meditasi (Bab IX.3) | 01:41:03 | |
Temukan Dhammavihari Buddhist Studies di YouTube, Facebook, Instagram, Spotify & Google Play Books. Subscribe & ikuti untuk mendapatkan info seputar Dhamma yg mencerahkan. https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
30 Oct 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab IV. 5 - Proses Kognitif di Pintu Batin (Manodvāravīthi) 3 | 00:59:52 | |
Kelas ini merupakan kelas kelima dari Bab Keempat Kitab Abhidhammatthasaṅgaha yang membahas tentang jenis-jenis proses kognitif (Vīthipariccheda). Di kelas sebelumnya, Ashin Kheminda sudah menjelaskan sekilas tentang proses kognitif pintu batin impuls absorpsi (Appanājavana Manodvāravīthi). Di rangkaian proses kognitif pencapaian jhāna, impuls atau javana yang muncul sebelum kemunculan kesadaran jhāna disebut juga sebagai upacāra samādhi javana (impuls konsentrasi akses). Impuls tersebut dapat muncul sebanyak tiga atau empat kali tergantung tingkat kebijaksanaan seseorang. Impuls konsentrasi akses tersebut diberi nama: persiapan (parikamma), pintu masuk (upacāra), penyelarasan (anuloma) dan pergantian silsilah (gothrabū). Kesadaran yang berfungsi sebagai upacāra samādhi javana adalah salah satu dari delapan impuls lingkup indriawi yang berkaitan dengan pengetahuan. Setelah kelenyapan dari pergantian silsilah maka salah satu dari impuls yang lebih tinggi dan adiduniawi akan memasuki proses kognitif absorpsi. Di kelas ini, beliau juga menjelaskan tentang perbedaan makna dari kata abhiññā sebagai pengetahuan yang lebih tinggi atau kesaktian dengan abhiññā sebagai pengetahuan yang mempenetrasi objek secara sempurna di pencapaian jhāna, Magga dan Phala. Penjelasan tentang penyelarasan kesadaran yang muncul di upacāra samādhi javana dan Appanājavana berdasarkan perasaan (vedanā) mengakhiri kelas proses kognitif pintu batin ini. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: http://download.dhammavihari.or.id/SL... Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
25 Dec 2020 | Ashin Kheminda : Khotbah tentang Budi Pekerti Apa-2 (Kajian tentang Kiṃsīla Sutta) (Dgn Q&A) | 01:00:25 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, semua materi pembelajaran dari kelas-kelas yang diadakan oleh DBS bisa di unduh di sini: https://dhammavihari.or.id/pdf-slide | |||
12 Jul 2024 | Ashin Kheminda : 4 Indikasi Pencapaian Ariya | 00:32:11 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Bhante Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "4 Indikasi Pencapaian Ariya". Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
11 Dec 2024 | Ashin Kheminda - Sacca Parami | 00:33:34 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Bhante Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Saccapāramī". Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
19 Feb 2025 | Ashin Kheminda - Dhammapada 1 | 01:42:15 | |
Syair pertama dari kitab #Dhammapada ini diajarkan oleh Buddha kepada para rahib laki-laki (bhikkhusaṅgha) yang telah menuduh Cakkhupāla Thera melakukan pembunuhan. Syair ini sering digunakan saat menggambarkan #batin sebagai pelopor. Akan tetapi selama ini belum pernah ada penjelasan setiap kata di syair tersebut . Di kelas ini Ashin Kheminda menjelaskan makna dari setiap kata tersebut hanya berdasarkan Pāḷi dan #kitab komentarnya (Aṭṭhakathā). Untuk mendapatkan informasi tentang Kisah Cakkhupāla Thera silakan klik tautan berikut: https://bit.ly/3iuBXHjSelamat menikmati. | |||
29 Jul 2020 | Paticcasamuppada berdasarkan Patthana-6 (Bab tentang kondisi-kondisi VIII.19) | 02:00:45 | |
Paticcasamuppada berdasarkan Patthana-6 (Bab tentang kondisi-kondisi VIII.19) | |||
25 Mar 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Pembebasan (Nimokkha Sutta) | 00:55:15 | |
Materi pembelajaran dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
26 Dec 2023 | Ashin Kheminda: Praktisi Dhamma | 00:26:21 | |
Pada kesempatan ini, #Bhante Kheminda menyampaikan nasihat mengenai "Praktisi Dhamma". Seperti apakah seorang Praktisi-Dhamma (Dhammacāri)? "Dhammo have rakkhati dhammacāriṁ, Dhammo suciṇṇo sukhamāvahati; Esānisaṁso dhamme suciṇṇe, Na duggatiṁ gacchati dhammacārī." [Thag 4.10 - Stanza ke-1] | |||
18 Aug 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus Berkenaan dengan Cula Tunggal Seekor Badak (Khaggavisana Sutta) - 1 | 01:24:50 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
10 Oct 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab II. 6 - Cetasika yang Indah (Sobhanacetasika) 3 | 01:01:47 | |
Kelas kali ini menyelesaikan pembahasan tentang faktor mental yang indah, yaitu 3 virati, 2 appamañña dan 1 paññindriya. Tiga virati adalah ucapan-benar, perbuatan-benar dan penghidupan-benar. Pada saat tiga virati muncul di kesadaran mahākusala atau mahākiriya mereka muncul satu persatu, tidak berbarengan. Tetapi di kesadaran Jalan, mereka muncul berbarengan untuk melengkapi Jalan Mulia Berunsur Delapan dan dengan demikian menghancurkan sebab kemunculan ucapan-salah, perbuatan-salah dan penghidupan-salah. Dua appamañña adalah welas-asih dan simpati. Kedua cetasika ini termasuk di dalam empat Brahmāvihāra; dua yang lain adalah mettā dan upekkhā. Disebut sebagai Brahmāvihāra karena mereka adalah kualitas terbaik (seṭṭha) dan dikarekan kualitasnya yang tanpa kesalahan/pencemaran (niddosa). Disebut terbaik karena berkaitan dengan kualitas hati yang luhur dalam berhubungan dengan mahluk lain. Dikarenakan Brahmā hidup dengan hati yang tanpa cela maka seseorang yang berlatih (yogino) empat brahmāvihāra disebut menyerupai Brahmā. Selain disebut sebagai Brahmāvihāra, welas-asih dan simpati juga disebut sebagai appamañña karena keduanya bisa muncul di ladang yang tidak terbatas (semua mahluk tanpa terkecuali) juga karena keduanya harus dikembangkan untuk semua mahluk. Cetasika yang terakhir di dalam kelompok cetasika yang indah adalah paññindriya (indriya-kebijaksanaan). Disebut sebagai indriya karena, dibandingkan dengan cetasika yang lain, paññā (kebijaksanaan) mempunyai keunggulan dalam hal mengatasi avijjā (ketidaktahuan). Dibandingkan dengan cetasika yang lain yang muncul bersama, kebijaksanaan seolah menjadi seperti 'raja' dalam hal kemampuannya untuk memunculkan Pandangan (dassana) dalam proses pencerahan. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
26 Oct 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab IV. 1 - Proses Kognitif di Pintu Pancaindra (Pañcadvāravīthi) 1 | 01:49:33 | |
Kelas kali ini adalah kelas pertama di semester IV dengan topik Proses Kognitif di Pintu Pancaindra.. Di awal kelas dijelaskan terminologi-terminologi yang penting untuk diketahui di Bab ini seperti penyambung-kelahiran-kembali (paṭisandhi) dan kejadian keberlangsungan kesadaran di sepanjang hidup (pavatti). Di dua tempat itulah proses kognitif terjadi di dalam kehidupan setiap makhluk. Banyak terminologi baru yang dijelaskan di kelas ini yang sangat penting untuk diketahui oleh para murid sebagai modal untuk memahami pelajaran di Bab ini. Secara garis besar, proses kognitif di bagi menjadi dua kelompok, yaitu proses kognitif di pintu pancaindra dan proses kognitif di pintu-batin. Kedua proses mempunyai istilah objek yang berbeda. Apabila di proses kognitif di pintu pancaindra mempunyai empat kualitas objek yang berbeda, yaitu objek yang sangat besar, objek besar, objek kecil dan objek yang sangat kecil maka di proses kognitif pintu-batin objeknya dibagi menjadi dua, yaitu objek yang jelas dan tidak jelas. Kelas kemudian membahas proses kognitif di pintu pancaindra yang muncul berkaitan dengan masing-masing dari empat objek. Untuk penjelasan lebih lanjut silakan menyimak rekaman kelas ini. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh di sini: http://download.dhammavihari.or.id/SL... Tabel bisa diunduh di sini: http://download.dhammavihari.or.id/MA... Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
21 Jan 2021 | Ashin Kheminda : Mahasatipatthana Sutta - 1 (Sinopsis) | 01:27:25 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, semua materi pembelajaran dari kelas-kelas yang diadakan oleh DBS dapat diunduh di sini: https://dhammavihari.or.id/pdf-slide | |||
14 Feb 2021 | Ashin Kheminda : Analisis Panjang tentang Karma (Mahakammavibhanga Sutta) - 1 | 01:11:51 | |
Materi pembelajaran dapat diunduh di sini: https://dhammavihari.or.id/sermon/pariyatti | |||
01 Aug 2020 | Paticcasamuppada berdasarkan Patthana-7 (Bab tentang Kondisi-Kondisi. VIII.20) | 01:55:10 | |
Paticcasamuppada berdasarkan Patthana-7 (Bab tentang Kondisi-Kondisi. VIII.20) | |||
05 Dec 2023 | Ashin Kheminda: Dua Model Sikap Murid kepada Guru | 00:25:23 | |
03 Aug 2020 | Ashin Kheminda - Khotbah tentang Perasaan yang Pertama (Pathamavedanasutta) | 02:07:35 | |
“Wahai para bhikkhu, ada tiga perasaan ini. Tiga yang manakah? #Perasaan suka, perasaan duka, perasaan bukan duka-dan bukan pula-suka …” Bait yang disampaikan oleh #Buddha ini terekam di Khotbah tentang Perasaan yang Pertama (Paṭhamavedanā Sutta Iti. 52). Di sutta ini Buddha membicarakan tentang kehancuran perasaan. Mengapa perasaan perlu dihancurkan? Silakan menyimak penjelasan tentang khotbah yang terekam di Itivuttaka ini oleh #AshinKheminda hanya berdasarkan #kitab komentar di kanal Youtube #Dhammavihari Buddhist Studies. (Pilihan lain via ZOOM dengan mendaftar melalui tautan berikut: https://bit.ly/KelasPS-Online). Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 www.dhammavihari.or.id | |||
01 Dec 2024 | Ashin Kheminda - Sila Parami | 00:37:13 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Bhante Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Sīlapāramī". Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
18 Dec 2020 | Ashin Kheminda : Parami (10) - Keseimbangan Batin (Upekkhā pāramī) (Dgn Q&A) | 01:34:39 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, semua materi pembelajaran dari kelas-kelas yang diadakan oleh DBS bisa di unduh di sini: https://dhammavihari.or.id/pdf-slide | |||
11 Sep 2019 | Hukum Karma (1) Selayang Pandang | 01:21:58 | |
Kali ini kami mengunggah ceramah kelas Pariyatti Sāsana yang diadakan di DBS setiap hari Minggu pagi, jam 9 - 11.30. Di kelas ini biasanya Ashin Kheminda akan menyampaikan materi-materi dari Sutta Piṭaka. Kelas dengan kurikulum yang terstruktur ini telah dirasakan manfaatnya oleh para umat karena setiap minggu mereka belajar tentang materi yang berbeda-beda. Dengan demikian, dalam waktu yang singkat pengetahuan Dhamma mereka bertambah dengan pesat.
“Kita adalah pencipta dari kehidupan kita sendiri!”, demikianlah penggalan dari kalimat pembuka di kelas ini. Agar dapat menciptakan kehidupan yang baik maka kita perlu memahami hukum alam yang bekerja di dalam kehidupan ini, salah satu hukum alam yang paling penting adalah Hukum Kamma. Kelas kali ini merupakan selayang pandang dari hukum kamma, sebagai awal perjalanan ke kelas-kelas berikut yang membahas lebih dalam tentang hukum kamma.
Di kelas ini, para umat mendapatkan penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan “Kita adalah pencipta kamma kita sendiri”, bagaimana perbedaan kelahiran, sifat atau karakter, wajah, pengalaman hidup dan reaksi-reaksi tiap individu ini berasal. Kamma adalah kehendak, demikian yang diajarkan oleh Buddha, jadi kamma bukanlah perbuatan atau ucapan, melainkan kehendak yang kemudian disalurkan melalui perbuatan dan ucapan. Dalam kesempatan ini Ashin Kheminda juga menjelaskan tentang apa yang disebut sebagai kamma baik dan buruk, efek dari kamma serta di alam mana saja benih-benih kamma dapat berbuah.
Karena kita adalah pencipta dari kehidupan kita sendiri, maka apa yang kita terima adalah hasil dari perbuatan kita. Apakah masih adil bila kita menyalahkan orang lain atau lingkungan atas kejadian buruk yang menimpa kita?
Selamat menikmati!
Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma
Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi:
Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS).
Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies.
| |||
02 Feb 2021 | Ashin Kheminda : Mahasatipatthana Sutta - 13 (Bagian Rintangan-Batin - 1) | 01:32:27 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, semua materi pembelajaran dari kelas-kelas yang diadakan oleh DBS dapat diunduh di sini: https://dhammavihari.or.id/sermon/pariyatti | |||
01 Oct 2019 | Abhidhammatthasangaha Bab I.13 - Kesadaran Lingkup Non-Materi (Arūpāvacaracittaṃ) | 01:13:31 | |
Abhidhamma disebut sebagai ajaran tentang sistem etis, filsafat dan psikologi Buddhis. Di dalam Abhidhamma hal-hal yang secara moral baik, buruk dan bahkan yang tidak bisa ditentukan sebagai baik ataupun buruk dianalisa secara lengkap. Asal mula dari segala fenomena dan juga cara bekerjanya batin-dan-jasmani pun juga dikupas tuntas disini. Kelas kali ini membahas tentang Kesadaran Jhāna non-materi yang dibedakan menjadi empat berdasarkan objeknya; bukan berdasarkan faktor jhāna-nya seperti di kesadaran Jhāna materi-halus. Ashin Kheminda menjelaskan secara detil istilah-istilah teknis di jenis kesadaran ini yang walaupun sangat rumit tetapi menjadi sangat menarik karena kita menjadi tahu penjelasan para guru yang ada di Kitab Komentar. Penjelasan-penjelasan para guru tersebut diyakini sudah ada bahkan sejak Buddha masih hidup dan kemudian ditulis ulang di abad ke-5. Berbeda dengan kesadaran jhāna materi-halus dimana selalu menggunakan objek meditasi yang sama untuk semua lima tingkatan jhāna, kesadaran jhāna non-materi ini menggunakan objek yang berbeda-beda untuk semua tingkatan jhāna-nya. Itulah mengapa secara teknis, demi mempermudah pemahaman, di dalam latihan dikenal dua jenis objek yaitu objek langsung dan objek yang harus dilampaui. Penting untuk diketahui bahwa semua kesadaran jhāna non-materi mempunyai dua faktor jhāna yaitu upekkhā dan ekaggatā. Jenis kesadaran jhāna ini, dan juga kesadaran jhāna materi halus, adalah kesadaran jhāna duniawi (lokiyajhāna) yaitu kesadaran yang masih terikat di tiga alam (tebhumaka); alam inderawi, alam materi halus dan alam non-materi. Dengan kata lain kesadaran jhāna ini tidak membuat seseorang yang menguasainya menjadi tercerahkan. Walaupun jenis kesadaran ini sangatlah penting untuk digunakan sebagai landasan guna mencapai pencerahan. Dua kelompok kesadaran jhāna --materi-halus dan non-materi-- secara kolektif disebut sebagai mahaggata citta (kesadaran yang luhur) karena kesadaran-kesadaran tersebut menghasilkan kualitas-kualitas yang baik dan luhur. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
20 Dec 2024 | Ashin Kheminda - Kesempurnaan dalam Hal Keseimbangan Batin (Upekkha Parami) | 00:37:03 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Sayadaw Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Sayadaw Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Kesempurnaan dalam Hal Keseimbangan Batin (Upekkhapāramī)". | |||
22 Dec 2020 | Ashin Kheminda : Khotbah tentang Keruntuhan-4 (Kajian tentang Parābhava Sutta) (Dgn Q&A) | 01:37:24 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, semua materi pembelajaran dari kelas-kelas yang diadakan oleh DBS bisa di unduh di sini: https://dhammavihari.or.id/pdf-slide | |||
23 Jul 2020 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab VII.5 - Kategori-kategori (Samuccayapariccheda) - 5 | 01:52:26 | |
Menurut Abhidhamma, ada dua belas dhamma yang merupakan faktor jalan. Dua belas faktor jalan (dvādasa maggaṅgāni) ini selain terdiri dari dhamma-dhamma baik yang ada di Jalan Mulia Berunsur 8, juga terdiri dari empat jalan (dhamma) yang tidak baik seperti pandangan-salah (micchādiṭṭhi), pikiran-salah (micchāsaṅkappo), usaha-salah (micchāvāyāmo) dan konsentrasi-salah (micchāsamādhi).
Faktor-faktor ini disebutkan di dalam syair bab VII Abhidhammatthasaṅgaha yang berjudul Bab-bab tentang Kategori-Kategori (Samuccayapariccheda). Di kelas kelima ini, Ashin Kheminda melanjutkan penjelasan tentang Kategori-Campuran (missakasaṅgaha). Beliau membahas dua belas faktor ini sesuai dengan penjelasan yang ada di kitab komentar (vibhāvinīṭīkā). Disebut sebagai faktor jalan karena dhamma-dhamma ini merupakan jalur yang menuju pada kelahiran tertentu bisa berupa kelahiran yang menyedihkan, penuh kebahagiaan atau Nibbāna.
Selanjutnya, Ashin Kheminda juga menjelaskan tentang dua puluh dua indria (bāvīsatindriyā) yang terdiri dari lima materi-transparansi (pasāda), indria jenis-kelamin, indria-nyawa, indria-batin, dll. Mereka disebut sebagai indria karena kemunculannya bersifat seperti seorang raja atau penguasa.
Selamat menikmati!
Materi kelas bisa di unduh di sini:http://download.dhammavihari.or.id/SL...
Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi: SEKRETARIAT DHAMMAVIHARI BUDDHIST STUDIES (DBS) Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies.
| |||
29 Nov 2024 | Ashin Kheminda - Dana Parami | 00:34:13 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Bhante Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Dāna Pāramī". Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
07 Dec 2024 | Ashin Kheminda - Viriya Parami | 00:42:13 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Bhante Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Viriyāpāramī". Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
12 Dec 2020 | Ashin Kheminda : Parami (5) - Viriya (Dgn Q & A) | 01:26:45 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, semua materi pembelajaran dari kelas-kelas yang diadakan oleh DBS bisa di unduh di sini: https://dhammavihari.or.id/pdf-slide | |||
28 Jul 2020 | Hubungan-Kausalitas (Patthana) - 4 (Abhidhammatthasangaha Bab VIII.10) -- Tanya-jawab di 1-35-09 | 01:43:11 | |
Hubungan-Kausalitas (Patthana) - 4 (Abhidhammatthasangaha Bab VIII.10) -- Tanya-jawab di 1-35-09 | |||
15 Sep 2019 | Hukum Karma (6) Kamma Lingkup-Indriawi | 01:08:35 | |
Di dunia ini, banyak orang yang cemas terhadap apa yang akan terjadi setelah kematian. Apakah nanti dia akan terlahir di alam surga atau malah di alam neraka? Ashin Kheminda menegaskan bahwa alam surga atau alam neraka hanyalah suatu ruang untuk mengakomodasi kualitas batin kita, dengan demikian hal yang paling penting justru adalah menciptakan “alam surga” di kehidupan kita saat ini dengan cara mengembangkan kualitas batin yang positif. Kehidupan kita saat inilah yang akan menjadi penentu kehidupan kita berikutnya. Untuk itu, salah satu hal yang harus kita lakukan adalah menghindari kamma (perbuatan) buruk, tetapi apakah yang dimaksud dengan kamma buruk? Kadang-kadang sesuatu yang kita anggap buruk belum tentu buruk menurut ajaran Buddha. Oleh sebab itu kita perlu memahami Dhamma terutama tentang hukum kamma. Kelas Pariyatti Sāsana kali ini adalah lanjutan kelas sebelumnya mengenai hukum kamma. Penjelasan tentang hukum kamma kali ini adalah tentang pengelompokan kamma berdasarkan tempat kematangannya yang dibagi menjadi : kamma buruk, kamma baik lingkup indrawi, kamma baik lingkup materi halus dan kamma baik lingkup non materi. Di kelas ini, Ashin Kheminda menjelaskan tentang kamma buruk. Di Buddhism kita mengenal 10 kamma buruk yang dapat dibagi berdasarkan tiga pintu kamma dan masing-masing dari kamma tersebut mempunyai faktor-faktor yang harus terpenuhi untuk dapat menjadi suatu kamma yang menentukan. Apa saja faktor-faktor tersebut? Apa yang dimaksud dengan pintu kamma dan kamma yang menentukan? silakan temukan jawabannya di video ini. Selamat menikmati! CEramah ini merupakan kelas Pariyatti Sāsana yang diadakan di DBS setiap hari Minggu pagi, jam 9 - 11.30. Di kelas ini biasanya Ashin Kheminda akan menyampaikan materi-materi dari Sutta Piṭaka dengan kurikulum yang terstruktur. Manfaatnya telah dirasakan oleh para umat yang hadir, karena setiap minggu mereka belajar tentang materi yang berbeda-beda. Dengan demikian, dalam waktu yang singkat pengetahuan Dhamma mereka bertambah dengan pesat. Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com / Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 / Website: dhammavihari.or.id / Facebook/Instagram/Youtube: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
17 Nov 2020 | Bab tentang Subjek-Subjek Meditasi (Bab IX.8) | 01:14:43 | |
Temukan Dhammavihari Buddhist Studies di YouTube, Facebook, Instagram, Spotify & Google Play Books. Subscribe & ikuti untuk mendapatkan info seputar Dhamma yg mencerahkan. https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
10 Aug 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Permata-Permata (Ratana Sutta) - 3 | 01:50:13 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
27 Nov 2024 | Ashin Kheminda - Parami | 00:31:00 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, Tayangan video ini merupakan ovādakathā (ceramah singkat yang berisikan nasihat) oleh Ashin Kheminda dari siaran Live Instagram dan TikTok DBS yang diadakan setiap Sabtu, pukul 06.45 WIB. Pada kesempatan ini, Bhante Kheminda menyampaikan wejangan mengenai "Pāramī". Informasi : • Pusat Informasi DBS • Telp/WA : 0813 8700 3600 https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
07 Oct 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab II. 3 - Cetasika yang Tidak Baik (Akusalacetasika) | 00:56:26 | |
Kelas kali ini membahas sebelas faktor mental yang tidak baik (akusalacetasika) yaitu Moha catukka (kelompok 4 yang diawali dengan moha), lobha-tri (kelompok 3 yang diawali dengan lobha), dan dosa catukka (kelompok 4 yang diawali dengan dosa). Moha catukka disebut sebagai faktor mental yang umum untuk semua akusala citta (sabbākusala sādhāraṇa). Dengan kata lain, empat faktor mental ini selalu muncul bersama dengan akusala citta manapun. Moha (delusi) disebut juga sebagai avijjā (ketidaktahuan) karena sifatnya yang berlawanan dengan pengetahuan/kebijaksanaan. Seperti halnya katarak yang menghalangi mata untuk melihat objek dengan jelas, delusi juga menghalangi kebijaksanaan untuk melihat karakteristik asli dari batin-dan-jasmani. Delusi atau ketidaktahuan menghalangi penembusan Empat Kebenaran Mulia dan juga disebut sebagai akar dari semua akusala dhamma, akar saṃsāra dan akar dari kamma. Keserakahan (lobha) adalah faktor mental yang mempunyai karakteristik mencengkeram objek. Inilah mengapa keserakahan tidak akan pernah memuaskan batin. Keserakahan, pandangan-salah dan kesombongan disebut juga sebagai papañca dhamma, yaitu dhamma yang memperpanjang saṃsāra. Kebencian (dosa) mempunyai karakteristik keganasan/kasar, seperti ular yang dipukul atau disakiti dan ingin menyerang (dussati) mereka yang menyakitinya. Di bagian ini, kekikiran juga dijelaskan dengan detil dengan segala variasinya. Ashin Kheminda menjelaskan bahwa sifat kekikiran bukan melekati apa yang sudah menjadi miliknya dan tidak berkeinginan untuk membaginya ke orang lain, tetapi kekikiran adalah sikap batin seseorang yang tidak ingin melihat orang lain mengalami kesuksesan seperti yang telah dia alami. Semoga ceramah ini bermanfaat. Selamat menikmati! Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
16 Oct 2019 | Abhidhammatthasangaha Bab III. 2 - Ikhtisar Akar (Hetusaṅgaha) | 00:55:23 | |
Ikhitsar Akar adalah kelas kedua untuk Bab 3 dari Kitab Abhidhammatthasangaha. Kelas kali ini membahas pengelompokan kesadaran berdasarkan akar-akarnya. Abhidhamma mengajarkan 6 akar yaitu keserakahan (lobha), kebencian (dosa), delusi (moha), tanpa-keserakahan (alobha), tanpa-kebencian (adosa) dan tanpa-delusi (amoha). Apablila ditinjau berdasarkan jenisnya (jāti) yaitu: Baik (kusala), tidak baik (akusala) dan yang tidak ditentukan (abyākata dhamma) maka 6 akar tersebut dibedakan menjadi 9 akar. Kelas kemudian melanjutkan pembahasannya tentang kondisi yang diperlukan guna memunculkan kesadaran yang baik, kesadaran yang tidak baik dan kesadaran yang tidak bisa ditentukan (abyākata). Di bagian akhir, kelas membahas tentang akar-akar yang muncul di kesadaran-kesadaran tertentu dan perbedaan antara kesadaran yang memiliki akar dan tidak. Ibarat sebuah pohon yang memiliki akar yang kuat di mana pohon tersebut dapat menghasilkan bunga atau buah, demikian juga dengan kesadaran yang memiliki akar, yang apabila muncul di kesadaran kusala dan akusala dapat menghasilkan buah kamma. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
24 Mar 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Paria (Vasala Sutta) - 4 | 01:21:22 | |
Materi pembelajaran dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
05 Nov 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab V. 1 - Empat Bumi | 01:13:08 | |
Kita telah mempelajari tentang bermacam-macam proses kognitif (vīthipariccheda) di bab keempat dari Abhidhammatthasaṅgaha. Di bab tersebut sebenarnya kita belajar tentang buah kamma yang muncul di sepanjang kehidupan atau di kehidupan sehari-hari (pavatti) baik melalui pintu pancaindra maupun pintu batin. Di semester kelima ini, kita akan belajar bab kelima dari Abhidhammatthasaṅgaha yang berjudul Terbebas dari Proses (Vīthimuttapariccheda). Topik utama dari bab ini adalah kamma yang berbuah pada titik awal dari satu kehidupan yaitu penyambung kelahiran kembali (paṭisandhi). Pada kelas pertama ini, Ashin Kheminda terlebih dahulu menjelaskan tentang wilayah di mana suatu kamma "beroperasi, " Wilayah yang dimaksud adalah Empat Bumi (Bhūmicatukka) yang terdiri dari bumi kemalangan (apāyabhūmi), bumi yang penuh kebahagiaan (kāmasugatibhūmi), bumi lingkup-materi-halus (rūpāvacarabhūmi) dan bumi lingkup-nonmateri (arūpāvacarabhūmi). Apabila empat bumi dijabarkan lebih luas akan didapatkan 31 alam kehidupan yaitu: 4 alam kemalangan, 1 alam manusia, 6 alam dewa lingkup-indriawi, 16 alam brahmā materi-halus dan 4 alam brahmā nonmateri. Cerita tentang kejadian spesifik dan penghuni dari beberapa alam tersebut membuat pelajaran kali ini menjadi begitu menarik. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: http://dhammavihari.or.id/?ddownload=... Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi: SEKRETARIAT DHAMMAVIHARI BUDDHIST STUDIES (DBS) Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
16 Jun 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus Besar tentang Gembala Sapi - 2 (Mahagopalakasutta) | 01:53:12 | |
Materi kelas dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
06 Oct 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab II. 2 - Cetasika Sesekali | 01:09:25 | |
Kelas kali ini membahas tentang karakteristik, fungsi, manifestasi dan sebab terdekat kemunculan enam faktor-faktor mental sesekali (pakiṇṇakacetasika). Berbeda dengan tujuh faktor-faktor mental universal yang sudah dipelajari minggu lau, dimana ketujuh cetasika tersebut selalu muncul bersama dengan citta apapun maka keenam cetasika ini hanya muncul sesekali, tidak dengan semua citta tetapi hanya dengan citta-citta tertentu saja. Dengan kata lain, cetasika ini sesekali muncul bersama dengan kesadaran tidak baik, sesekali dengan kesadaran baik atau kesadaran resultan atau pun juga sesekali dengan kesadaran fungsional. Proses kognisi objek yang sepertinya sederhana ternyata menurut Abhidhamma adalah satu proses yang sangat kompleks dan melibatkan banyak sekali faktor-faktor mental untuk melakukan fungsinya masing-masing. Di dalam proses seperti itu kesadaran memerlukan manasikāra (perhatian) untuk mengarahkan proses mental ke arah objek, vitakka (penerapan awal) 'menempelkan' mental ke objeknya dan kemudian vicāra (penerapan terus-menerus) mempertahankan mental untuk tetap berada di objek dan menginvestigasinya. Dengan demikian proses mengenali objek menjadi semakin sempurna. Perbedaan antara vitakka dan vicāra juga dijelaskan di kelas ini. Vitakka secara alamiah mempunyai sifat yang lebih kasar dibandingkan dengan vicāra. Dan inilah mengapa mereka yang mencapai jhāna pertama akan secara alamiah berusaha untuk meninggalkan vitakka; semata-mata karena vitakka yang membuat kualitas jhāna menjadi tidak stabil. Di bagian akhir kelas juga disampaikan banyak informasi tentang viriya (energi) dan pīti (kegembiraan). Tentu saja informasi-informasi tersebut sangat penting dan membantu kita untuk memahami cara bekerjanya batin ini. Semoga ceramah ini bermanfaat. Selamat menikmati!
| |||
27 Sep 2019 | Abhidhammatthasangaha Bab I. 9 - Kesadaran Indah Lingkup Inderawi (Kāmāvacarasobhana Cittaṃ) - 1 | 01:22:47 | |
Abhidhamma disebut sebagai ajaran tentang sistem etis, filsafat dan psikologi Buddhis. Di dalam Abhidhamma hal-hal yang secara moral baik, buruk dan bahkan yang tidak bisa ditentukan sebagai baik ataupun buruk dianalisa secara lengkap. Asal mula dari segala fenomena dan juga cara bekerjanya batin-dan-jasmani pun juga dikupas tuntas disini. Kelas kali ini membahas Kesadaran-Baik lingkup-inderawi (Kāmāvacara Kusalacitta) atau secara teknis disebut sebagai Mehākusala citta (Kesadaran-Baik yang Besar). Jenis kesadaran ini adalah kesadaran yang melakukan kebajikan (puñña) atau kamma baik. Kesadaran ini juga merupakan bagian dari kesadaran yang indah (sobhana citta). Disebut 'indah' karena citta ini menghasilkan kualitas-kualitas yang indah dan juga dikarenakan berasosiasi dengan akar-akar yang baik yaitu alobha (tanpa-keserakahan), adosa (tanpa-kebencian) dan amoha (tanpa-delusi). Kesadaran-Baik ini bisa dibedakan menjadi kesadaran yang mempunyai 3 akar, yaitu kesadaran yang berasosiasi dengan pengetahuan (ñāṇa) dan kesadaran yang mempunyai 2 akar (yang tidak berasosiasi dengan pengetahuan). Yang dimaksud pengetahuan (ñāṇa) disini adalah faktor mental yang mengetahui dan menembus realitas sejati; dengan demikian ciri umum dari segala fenomena batin-dan-jasmani yaitu anicca, dukkha dan anatta bisa diketahui. Ñāṇa juga mempunyai padanan istilah yaitu paññā (kebijaksanaan) dan amoha (tanpa-delusi). Dari keseluruhan 24 Kesadaran Lingkup Inderawi (Kāmāvacara Citta) yang dibagi menjadi 3 jenis yaitu kusala, vipāka dan kiriya, kelas kali ini hanya membahas bagian pertama --yaitu kusala citta. Disebut kusala (baik) karena dhamma ini menggoyang, menyebabkan berguncang, menghancurkan dan melenyapkan dhamma yang jahat dan menjijikkan seperti kamma-kamma buruk dan kekotoran batin atau emosi-emosi yang negatif. Kusala juga menghentikan, melemahkan dan mengakhiri dhamma-dhamma yang buruk tersebut. Di bagian akhir diuraikan kemunculan Mahākusala citta yang berkaitan dengan Sepuluh Landasan Kebajikan (Dasa,puñña,kiriya,vatthu). Uraian ini sangat mencerahkan dalam artian membuka cakrawala pandang kita tentang perbuatan baik yang selama ini sering kita lakukan tetapi mungkin masih perlu diperbaiki. Dengan demikian kita akan bisa melakukannya dengan sempurna. Semua uraian ini sangatlah baik untuk kita pahami, resapi, renungkan dan akhirnya kita latih dengan memperhatikan poin-poin yang tertulis di Kitab Komentar. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.or.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
23 Oct 2019 | Abhidhammatthasaṅgaha Bab III. 9 - Ikhtisar Objek (Ālambaṇasaṅgaha) 3 | 01:05:29 | |
Kelas kali ini adalah kelas kesembilan untuk Bab 3 dari Kitab Abhidhammatthasaṅgaha tentang lanjutan ikhtisar objek (ālambaṇasaṅgaha). Di kelas ini, kita belajar tentang pengelompokan kesadaran berdasarkan objeknya (ālambaṇa/ārammaṇa) Di awal kelas, Ashin Kheminda kembali menegaskan tentang pentingnya belajar Abhidhamma. Jalur belajar Abhidhamma adalah berangkat dari anatta menuju ke anatta. Abhidhamma menguraikan fenomena batin dan jasmani menjadi unsur-unsur terkecil agar kita pada akhirnya kita mendapatkan pemahaman bahwa tidak ada yang disebut roh atau “diri” (anatta), itulah mengapa Abhidhamma disebut sebagai peta spiritual atau petunjuk jalur menuju pencapaian Nibbāna, bahkan dengan pemahaman tentang anatta saja (sebelum realisasi) sudah dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Ashin Kheminda kemudian melanjutkan penjelasan tentang ikhtisar objek, pada kelas kali ini dijabarkan objek apa saja yang dapat diambil oleh kesadaran tertentu. Ada kesadaran yang dapat mengambil semua objek atau hampir semua objek tetapi ada juga yang hanya dapat mengambil objek lingkup indriawi saja, ada juga yang hanya dapat mengambil objek berupa konsep atau Nibbāna saja. Penjelasan tentang ikhtisar objek masih akan berlanjut di kelas Abhidhamma berikutnya. Selamat menikmati! Materi kelas bisa di unduh disini: www.dhammavihari.or.id/abhidhamma Untuk informasi lebih lanjut tentang kelas ini, silakan menghubungi Sekretariat Dhammavihari Buddhist Studies (DBS). Email: yayasandhammavihari@gmail.com Telpon: 0857 82 800 200, 0812 86 30 3000 dan 021 22556430 Website: dhammavihari.id Facebook: Dhammavihari Buddhist Studies. | |||
03 Nov 2020 | Ashin Kheminda: The World Reflects Our Mind (Dgn Q&A) | 01:28:25 | |
Temukan Dhammavihari Buddhist Studies di YouTube, Facebook, Instagram, Spotify & Google Play Books. Subscribe & ikuti untuk mendapatkan info seputar Dhamma yang mencerahkan. https://linktr.ee/Dhammavihari | |||
22 Mar 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Paria (Vasala Sutta) - 2 | 01:10:09 | |
Materi pembelajaran dapat diunduh di website Dhammavihari Buddhist Studies | |||
19 Jan 2021 | Ashin Kheminda : Diskursus tentang Kenikmatan Indriawi (Kāma Sutta) - 3 | 01:01:20 | |
Sukhī hontu kalyāṇamittā, semua materi pembelajaran dari kelas-kelas yang diadakan oleh DBS dapat diunduh di sini: https://dhammavihari.or.id/pdf-slide |